get app
inews
Aa Text
Read Next : Bisa Picu Konflik, Kemendagri Minta Pemda Tak Anggap Sepele Batas Desa

Kemenkes Lakukan Penelitian Serosurvei Antibodi Covid-19 di Gorontalo

Jumat, 26 November 2021 - 18:21:00 WITA
Kemenkes Lakukan Penelitian Serosurvei Antibodi Covid-19 di Gorontalo
Kegiatan vaksinasi Covid-19 di Gorontalo. (Foto: Antara)

GORONTALO, iNews.id - Penelitian serosurvei antibodi Covid-19 sedang dilakukan di Gorontalo. Penelitian berbasis komunitas itu dilakukan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementrian Dalam Negeri di 25 provinsi di Indonesia.

"Penelitian tersebut penting untuk mendapatkan gambaran, terkait dengan status imunitas masyarakat terhadap virus Corona," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman, Jumat (26/11/2021).

“Pemerintah kan sedang gencar melakukan vaksinasi untuk mencapai herd immunity, kita akan bisa lihat hasilnya dari studi ini,” ucapnya.

Dia berharap kedua kementrian tersebut akan melakukan diseminasi hasil penelitiannya di daerah.

“Hasil penelitian ini akan menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan terkait Covid-19, serta mengukur keberhasilan vaksinasi yang sudah dilakukan,” katanya.

Sebelumnya, Peneliti Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes Kemenkes Ratih Dian Saraswati menjelaskan pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia dan Indonesia memungkinkan terjadinya infeksi alamiah.

Dengan mengetahui status kekebalan masyarakat, dapat membantu otoritas kesehatan merencanakan kebutuhan sistem kesehatan di masa depan.

“Kami ingin mengetahui status imunitas masyarakat dengan pemeriksaan antibodi kuantitatif,” kata Ratih.

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah electro-Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA) anti SARS-Cov-2.

Penelitian ini akan mengidentifikasi titer antibodi sebagai indikator tingkat kekebalan terhadap infeksi SARS-Cov-2 pada populasi yang divaksinasi dan infeksi alami, mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan antibodi, dan memperkirakan proporsi infeksi simtomatik dan asimtomatik.

Pelaksanaan studi dibagi menjadi dua, Kemendagri melakukan serosurvei di wilayah aglomerasi mencakup 9 provinsi dan 47 kabupaten/kota dengan 10.284 sampel, sedangkan Kemenkes di luar area aglomerasi meliputi 25 provinsi dan 53 kabupaten/kota sebanyak 11.600 sampel.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut