get app
inews
Aa Text
Read Next : Sosok Mayor Laut Firman Cahyadi Komandan KRI Sutanto-377, Lulusan Terbaik Seskoal Rusia

Mantan Reporter Militer Divonis 22 Tahun Penjara atas Tuduhan Makar dan Pengkhianatan

Selasa, 06 September 2022 - 13:03:00 WITA
Mantan Reporter Militer Divonis 22 Tahun Penjara atas Tuduhan Makar dan Pengkhianatan
Ivan Safronov merupakan mantan reporter militer yang divonis 22 tahun penjara. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Ivan Safronov, seorang mantan jurnalis di Rusia divonis 22 tahun penjara atas tuduhan makar dan pengkhianatan. Ivan merupakan mantan reporter militer untuk harian bisnis terkemuka 'Kommersant'.

Ivan Safronov kemudian menjadi penasihat kepala perusahaan luar angkasa Rusia, Roscosmos. 

Vonis atas Safronov dijatuhkan pada Senin (5/9/2022) di Pengadilan Kota Moskow. Pengacara  dengan cepat mengajukan banding atas hukuman tersebut.

Sidang dan vonis tersebut dipandang bermotivasi politik dan menandai langkah baru dalam tindakan keras pemerintah terhadap media serta kritikus.

Beberapa teman dan rekan kerja Safronov yang menghadiri sidang di Pengadilan Kota Moskow meneriakkan 'Kebebasan!'. 

"Saya cinta kalian semua!" kata Safronov kepada para pendukungnya.

Sebelumnya, Safronov dituduh membocorkan rahasia militer kepada intelijen Ceko dan seorang warga negara Jerman. Sebaliknya, dia bersikeras tidak bersalah.

Dia beralasan mengumpulkan semua informasi dari sumber terbuka sebagai bagian dari pekerjaan jurnalistiknya. Dia juga tidak melakukan sesuatu yang ilegal.

Dalam pernyataan terakhirnya di persidangan pekan lalu, Safronov menolak tuduhan itu sebagai hal yang tidak masuk akal. Dia menegaskan, semua informasi yang diterbitkan merupakan kumpulkan dari narasumbernya di lembaga pemerintah dan industri militer.

Dia juga mengaku tidak pernah memiliki akses ke dokumen rahasia. Penyelidik telah gagal memberikan kesaksian untuk mendukung tuduhan spionase.

Safronov menggambarkan hukuman panjang yang diminta oleh jaksa sebagai sesuatu yang mengerikan. Hukuman tersebut akan menodai citra negara dengan menunjukkan bahwa seorang jurnalis dihukum hanya karena melakukan pekerjaannya. 

Banyak jurnalis dan aktivis hak asasi manusia Rusia telah mendorong pembebasan Safronov. Mereka menduga pihak berwenang ingin membalas dendam atas pemberitaannya yang mengungkap insiden militer Rusia dan kesepakatan senjata yang curang.

Kremlin tetap tidak bergeming meski banyak pihak menekan. Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menolak untuk mengomentari kasus ini dalam konferensi dengan wartawan.

Safronov telah ditahan sejak penangkapannya pada Juli 2020 di Moskow.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut