get app
inews
Aa Text
Read Next : Tersangka Korupsi Dana JKN Rp3,3 Miliar, 3 Dokter RSUD Syekh Yusuf Gowa Ditahan

Musim Batuk, Spesialis Paru : Jika Lebih dari 2 Pekan Disarankan Konsultasi ke Dokter

Jumat, 31 Maret 2023 - 15:30:00 WITA
Musim Batuk, Spesialis Paru : Jika Lebih dari 2 Pekan Disarankan Konsultasi ke Dokter
Ilustrasi seorang pria batuk (Foto: Pexels)

MANADO, iNews.id - Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan Fathiyah Isbaniah menyarankan seseorang yang mengalami batuk berdahak lebih dari dua pekan segera berkonsultasi ke dokter. Hal itu perlu dilakukan untuk mendeteksi tuberkulosis (TB).

"Dokter biasanya akan memeriksa dahak dan foto rontgen," ujar dia dalam webinar bertema "Ayo Bersama Akhiri TBC" yang digelar PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memperingati World Tuberculosis Day 2023, Kamis (30/3/2023).

Fathiyah yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu mengatakan apabila terdiagnosis TB maka dia bisa segera menjalani pengobatan agar segera pulih sekaligus mencegah menularkan pada orang lain.

Menurut dia, pengobatan yang adekuat memungkinkan kondisi pasien pulih dalam dua pekan dan menurunkan risiko menularkan pada orang lain.

"Semakin cepat pasien berobat dengan dosis yang adekuat, dalam waktu dua minggu dia sudah kurang menularkan artinya masih tetap dapat menularkan tetapi kurang dibandingkan dengan yang tidak berobat," jelas Fathiyah.

TB bisa mengenai siapa saja termasuk mereka yang rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia atau lansia, orang dengan komorbid atau penyakit penyerta dan pernah kontak dengan pasien TB.

Mereka yang terkena penyakit ini biasanya mengalami gejala seperti batuk berdahak selama dua pekan dan apabila ada pembuluh darah pecah di sekitar saluran pernapasan, maka akan menimbulkan batuk darah. Walau begitu, batuk darah tak serta merta TB tetapi juga bisa disebabkan penyakit lain.

Pasien TB juga kerap mengalami nyeri badan disertai gejala sistemik seperti demam walau tidak terlalu tinggi. Pada sore hari, pasien merasakan tubuhnya panas walau saat diukur suhunya normal. Selain itu, gejala lainnya yakni tidak nafsu makan.

Fathiyah mencatat, kebanyakan orang-orang yang berobat TB sudah dalam stadium lanjut atau mengalami gejala. Walau begitu, ada juga yang masih dalam stadium awal yakni mereka yang berkontak dengan pasien positif.

"Setelah diperiksa, tubuhnya mengandung kuman TB tetapi belum menjadi penyakit dan ini disebut TB laten. Orang ini perlu diobati dengan terapi preventif," demikian kata dia.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut