Pelaku Perundungan Anak Shandy Aulia Ternyata Nakes di Manado, Ini Isi Permintaan Maafnya

MANADO, iNews.id - Beredar video permintaan maaf oknum tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Manado, Sulawesi Utara bernama Laura Aprilya Bakkara. Dia berseteru dengan artis Shandy Aulia karena dianggap telah melakukan perundungan terhadap anaknya bernama Claire.
Dalam video berdurasi 5 menit 25 detik itu, oknum nakes tersebut merasa pendapat Shandy Aulia agak banyak menghalangi tugasnya sebagai nakes sehingga nanti masyarakat lain ikut terpengaruh.
"Itulah yang membuat saya waktu itu kelepasan bicara yang memang saya sendiri ketika membacanya, wow gitu. Lalu Ibu Shandy membalas dengan body shaming kepada saya. Akhirnya balas-balasan, emosi, ibu Shandy WA saya pribadi dengan emosional, saya pun waktu itu tidak aktif," ujar Laura dalam video permintaan maaf dikutip Jumat (2/7/2021).
Kemudian dia mengaku, Shandy menuliskan direct message (DM) dengan sedemikian keras yang istilahnya untuk membuat dirinya ketakutan. Dia mengaku sebenarnya tidak mau ada masalah seperti ini karena tidak membenci Shandy.
"Saya sudah bilang saya tidak ada rasa benci sama Shandy. Tapi manusia tidak pernah lepas dari kesalahan. Ada memang manusia saat itu lepas kontrol, jadi malah tidak tersampaikan maksud baik saya. Saya sebenarnya bermaksud baik agar ibu-ibu di Indonesia semuanya paham tentang apa itu stunting. Betapa bahayanya stunting di Indonesia. Betapa masyarakat belum tahu stunting itu bukan masalah kecil di Indonesia, masalah besar," katanya.
"Tapi mungkin saya agak emosional, untuk itu saya meminta maaf kepada Shandy karena sudah bersikap sedikit kasar atau keras," ucapnya.
Namun dia menambahkan, sebenarnya Shandy juga punya kesalahan kepadanya. Tapi karena dia lebih muda, adat Indonesia adat ketimuran sehingga harus menghormati yang lebih tua. Tidak boleh melawan yang tua, untuk itu sebagai yang lebih muda dia pun meminta maaf.
"Shandy tahu, saya menerima bullying yang sedemikian kerasnya. Kalau orangnya bukan saya mungkin sudah bunuh diri karena benar-benar melukai jiwa dan harkat martabat saya sebagai manusia, sebagai perempuan dan sebagai tenaga kesehatan. Kalau mengikuti emosi kita berdua bisa menjadi arang sama-sama, tetapi kita berdua sama-sama orang Kristen kita berdua harus saling mengasihi. Saya meminta maaf kalau kata-kata saya sudah sedikit keras kepada Shandy," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan semoga di lain waktu Shandy boleh bertemu dengannya sehingga tahu betul apakah dia orang jahat seperti yang netizen tuduhkan.
"Sepertinya kita memang harus bertemu karena dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya sayang sekali kepada Claire. Saya banyak menerima masukan dari netizen lainnya, sungguh mereka juga sayang sama Claire. Saya sampaikan di sini Shandy, tidak ada yang membenci Shandy, mereka sebenarnya sayang sama Claire, cuman orang cara marahnya beda ada yang lembut ada yang mungkin keras seperti saya itulah. Saya mohon maaf," tuturnya.
Intinya disampaikan, dia mengaku sangat sayang sama Claire. Ingin anak-anak Indonesia tumbuh sehat tumbuh cerdas dengan gizi yang tercukupi, tidak ada lagi stunting.
"Mari Shandy bekerja sama dengan petugas kesehatan. Mari sama-sama Shandy, sekeras apa pun, sesulit apa pun Shandy, mari sama-sama stunting itu harus kita atasi. Terima kasih," katanya.
Editor: Donald Karouw