Rahasia Miss Indonesia Carla Yules Bangkitkan Rasa Percaya Diri

JAKARTA, iNews.id - Miss Indonesia Carla Yules membagikan cerita pribadinya dan berharap bisa menjadi acuan untuk generasi muda agar bangkit dan bergerak maju tanpa khawatir. Apalagi jika anda masuk generasi muda yang banyak mengeluh soal quarter life crisis atau tidak percaya diri.

Quarter life crisis sendiri adalah kondisi seseorang berusia 18-30 tahun yang merasa tidak punya arah, khawatir, bingung, dan galau akan kehidupannya di masa depan. Umumnya kekhawatiran tersebut terkait relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.

Baca Juga

Gorontalo Belum Bisa Deteksi Omicron secara Mandiri, Sampel Dikirim ke Manado

Miss Indonesia 2020 Carla Yules mengatakan bahwa salah satu kunci untuk bisa bangkit adalah memperlihatkan pembuktian diri. Hal tersebut dinilai penting untuk mengatasi ketidakpercayaan diri.

"Berdasarkan pengalaman aku pribadi, pembuktian itu penting. Bukan pembuktian berdasar finansial atau status, tetapi pembuktian bahwa diri kita lebih baik dari hari sebelumnya," kata Carla saat diwawancarai wartawan, belum lama ini.

Baca Juga

Sambut Imlek, Kelenteng di Manado Mulai Berbenah

Carla Yules sendiri mengaku memperlihatkan pembuktian diri kepada orang tuanya. Itu dia tunjukkan pada bidang akting. Nah, agar kepercayaan orang tua itu besar kepada dirinya di bidang akting, Carla tak segan-segan untuk melakukan semua hal dengan maksimal.

"Aku tunjukan seperti apa perkembangan aku di bidang akting ini, dan memberi jaminan lebih kepada orangtuaku supaya mereka semakin percaya dengan bidang yang aku tekuni," kata Carla.

Baca Juga

Ban Hing Kiong, Kelenteng Tertua di Manado Berdiri Sejak 1819

Hal lain yang dilakukan perempuan kelahiran Surabaya, 8 Juli 1998, itu adalah bersikap sedikit 'rebel'. Rebel di sini bukan kemudian membantah orang tua atau kabur dari rumah, tetapi berani keluar dari zona nyaman.

Baca Juga

Kukis Gelang, Kue Tradisional Khas Manado yang Sudah Jarang Ditemui

"Dalam hidup ini kita kerap dihadapkan pada situasi yang tidak diduga-duga, tapi bagaimana kita membuat mimpi kita, ya, dengan keluar dari zona nyaman," katanya.

Dia pun mengatakan bahwa tidak ada yang salah dari kata memulai. Bahkan, itu jauh lebih penting daripada tidak melakukannya sama sekali.