Rancang Perda bagi Disabilitas, Pemerintah Harap Bisa Hidup Mandiri
GORONTALO, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Gorontalo bersama DPRD akan merancang peraturan daerah (Perda) terkait program bantuan bagi penyandang disabilitas. Diharapkan nantinya mereka bisa hidup mandiri.
Perhatian Pemerintah Kabupaten Gorontalo tidak hanya sebatas memberikan bantuan namun bagaimana penyandang disabilitas menjadi mandiri sehingga bisa memiliki ruang untuk membangun usaha sendiri.
"Tahun ini agar anggaran benar-benar ada, Pemerintah Kabupaten Gorontalo bersama DPRD sementara merancang perda terkait disabilitas," ucap Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di Gorontalo, Senin (19/12/2022).
Menurut dia, bukan hanya untuk warga lanjut usai (lansia) dan disabilitas yang menjadi perhatian, namun anak-anak telantar pun diberikan bantuan.
"Untuk tahun ini bantuan menyasar kepada lansia per orang menerima Rp1,1 juta per orang dan itu dalam bentuk barang.
Sedangkan untuk disabilitas Rp2,4 juta per orang dan anak telantar tergantung kebutuhannya, minimal Rp750.000 per orang juga dalam bentuk barang seperti beras, gula, dan lainnya.
Nelson menjelaskan, dalam rangka berjuang dan memberikan ruang kepada disabiltas, dalam mengatasi masalah sosial yang ada saat ini.
Sebelumnya, Nelson menghadiri peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional di lapangan Desa Tenggela Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo.
Bupati Nelson menyampaikan apresiasi karena pada kegiatan itu, para lansia dan disabilitas terlihat ceria dan bergembira.
“Alhamdulillah, kita bergembira karena melihat lansia, disabilitas punya semangat. kalau kita mendampingi dengan tulus mudah – mudahan kita bahagia dan memperpanjang umur kita," ucap Nelson.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada kepada pilar-pilar kemanusiaan yang terus bergerak demi masyarakat lansia dan disabilitas.
"Kami pemerintah daerah, tidak bisa bekerja dengan baik tanpa dukungan pilar-pilar kemanusiaan. Karena itu saya bangga ada LKKS, ada Yayasan Putra Mandiri dalam rangka membantu orang yang kekurangan," tuturnya.
Editor: Cahya Sumirat