Satgas: Sulut Lewati Puncak Pandemi Covid-19 Gelombang Ketiga, Kasus Harian Turun

MANADO, iNews.id - Satgas Penanganan Sulawesi Utara (Sulut) menegaskan provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut telah melewati puncak pandemi gelombang ketiga. Kini kasus harian Covid-19 terus menurun.

"Positivity ratenya sudah menurun," sebut Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, Steaven P Dandel di Manado, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Kembalikan Kejayaan Atletik Sulut, PASI Seleksi Atlet Junior

Dari data Satgas, puncak pandemi Covid-19 gelombang pertama terjadi pada 25 Januari 2021, saat itu kasus baru harian mencapai 241 orang.

Enam bulan kemudian, puncak pandemi Civid-19 gelombang kedua terjadi pada 31 Juli 2021 dengan jumlah kasus sebanyak 708 orang.

Baca Juga

Datangi Permukiman Warga, Bulog Sulutgo Pasarkan Bahan Pangan hingga Kelurahan

Sementara puncak gelombang ketiga Covid-19 terjadi pada 22 Februari 2022 dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.125 orang.

Sepekan setelah puncak pandemi gelombang ketiga, kasus harian terus menurun dan di akhir Februari tinggal 217 kasus baru.

Baca Juga

Konsumsi Solar di Sulut 1.500 KL per Hari, Pertamina Jamin Stok Tersedia

"Kami terus berharap warga disiplin menerapkan protokol kesehatan. Warga juga diharapkan mendatangi fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan vaksinasi," ajak dokter Steaven.

Dokter Steaven menambahkan, akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini mencapai 51.203 orang setelah ketambahan sebanyak empat kasus baru.

Sementara, kasus sembuh mencapai 49.079 orang dengan angka kesembuhan mencapai 95,9 persen. Kasus-kasus sembuh tersebut berasal dari Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Selatan dan Kota Kotamobagu.

Angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 2,3 persen dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 1.162 orang setelah ketambahan satu kasus dari Kota Manado.

Sementara warga yang masih dirawat karena Covid-19 di rumah sakit ataupun isolasi mandiri (kasus aktif) sebanyak 962 orang atau sebesar 1,9 persen.

Editor: Cahya Sumirat