Soal Penyelenggaraan Haji 2022, Kemenag Siapkan 3 Opsi
JAKARTA, iNews.id - Soal penyelenggaraan haji tahun 1443H/2022M, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid mengungkapkan ada tiga opsi atau skenario yang telah disiapkan. Tiga opsi tersebut dibuat mengingat sampai saat ini wabah Covid-19 belum berakhir dan malah muncul varian baru Omicron.
"Maka pemerintah melakukan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022M dengan tiga opsi, yaitu kuota penuh, kuota terbatas dan tidak memberangkatkan jemaah haji," ucap Zainut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR yang disiarkan secara daring.
Kendati demikian, lanjut Zainut, pemerintah tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama dengan kuota penuh. Sambil pihaknya berharap agar wabah ini segera berakhir.
"Sehingga penyelenggaraan ibadah haji 1443H/2022M dapat berjalan secara normal seperti penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.
Sementara itu, dia belum dapat memperoleh kepastian tentang ada tidaknya keberangkatan jemaah haji 1443H/2022M hingga saat ini.
Pasalnya, sejak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi, mereka belum membicarakan hal tersebut. Kedua negara juga belum melakukan penandatanganan MoU tentang jumlah kuota haji dalam kondisi normal.
"Hasil dari koordinasi tersebut diperoleh informasi bahwa sampai dengan saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaran ibadah haji pada tahun 1443H/2022M, belum dapat diperoleh," ujar dia.
Dilihat dari kalender hijriah dan berdasarkan asumsi normal, jadwal pemberangkatan jemaah haji tahun 1443H/2022M kloter pertama diperkirakan akan terjadi pada 4 Dzulqa'dah atau tanggal 5 Juni 2022. Sehingga setidaknya masih ada waktu lima bulan untuk mempersiapkan hal tersebut.
"Dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji tahun, kami telah menyusun anggaran operasional haji tahun 1443H/2022M, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan dengan beberapa asumsi kuota haji," ucapnya.
Editor: Cahya Sumirat