get app
inews
Aa Text
Read Next : Curi HP Pedagang Angkringan, WNA Afrika Nyaris Dihakimi Warga di Semarang

Sosok Inspiratif, Miliarder Muslim Ali Banat Sumbangkan Seluruh Hartanya hingga Akhir Hayat

Jumat, 22 Juli 2022 - 11:12:00 WITA
Sosok Inspiratif, Miliarder Muslim Ali Banat Sumbangkan Seluruh Hartanya hingga Akhir Hayat
Ali Banat merupakan seorang miliarder muslim yang menjadi sosok inspiratif. Pasalnya Ali menyumbangkan seluruh hartanya kepada kaum miskin hingga akhir hayat. (Foto: Tangkapan Layar YouTube OnePath Network)

JAKARTA, iNews.id -  Seorang miliarder muslim bernama Ali Banat menjadi sosok inspiratif. Sebelum meninggal dunia pada 29 Mei 2018, Ali menyumbangkan seluruh hartanya kepada kaum miskin hingga akhir hayatnya.

Pengusaha sukses asal Sydney, Australia ini menyumbangkan seluruh harta miliknya kepada kaum miskin di Afrika. Dia menghembuskan nafas terakhirnya setelah didiagnosis mengidap kanker stadium empat. 

Ali dikenal sebagai sosok yang hidup dengan kemewahan. Dia merupakan kolektor barang-barang mewah seperti mobil dan sepatu. Diketahui, Ali memiliki mobil sport seharga 600.000 dolar AS atau setara Rp9,03 miliar. 

Setelah dokter memvonis bahwa dia hanya bisa bertahan hidup selama tujuh bulan karena kanker, Ali memutuskan menyerahkan seluruh hartanya. Keputusan ini diambil karena dia merasa masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki diri.

"Ini adalah karunia dari Allah karena memberikan kesempatan saya untuk berubah," ujar Ali.

Selain itu, Ali melepas seluruh harta yang dimiliki karena ingin meninggalkan dunia tanpa membawa satu pun harta bendanya. Dia menyebut tak lagi memerlukan kenikmatan dunia.

Ali diketahui mendirikan yayasan sosial bernama Muslims Around The World (MATW) setelah melakukan perjalanan ke Afrika. Yayasan tersebut didirikan dengan tujuan membangun masjid, sekolah, rumah sakit dan membantu kaum tidak mampu lainnya di benua tersebut.

Yayasan tersebut awalnya hanya berfokus di negara bagian Afrika Barat, Togo. Kemudian, meluas hingga negara Afrika lainnya seperti Burkina Faso, Benin dan Ghana. Benua Afrika dipilih untuk menjadi fokus yayasan karena daerah tersebut menjadi kawasan teratas di dunia yang paling menderita akibat krisis air global.

Pengusaha muda sekaligus tokoh kemanusiaan ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa, 29 Mei 2018 atau bertepatan pada bulan Ramadhan 1439 Hijriah. 

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut