Tingkatkan Layanan RS Zainal Umar Sidiki, Gorontalo Utara Tambah 10 Dokter Spesialis

GORONTALO, iNews.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara meningkatkan layanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) Zainal Umar Sidiki. Jumlah dokter spesialis pun ditambah.
Hal itu dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Abdul Wahab Paudi saat memimpin rapat bersama jajaran RS satu-satunya di kabupaten ini yang berada di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, Gorontalo, Selasa (21/2/2023).
"Rapat ini digelar dalam rangka peningkatan kualitas layanan Rumah Sakit mengingat saat ini telah memiliki 10 orang dokter spesialis, terdiri atas enam dokter spesialis berstatus aparatur sipil negara dan empat dokter spesialis berstatus kontrak. Sebelumnya, jumlah dokter spesialis kurang dari 10. Peningkatan ini wajib diketahui publik di daerah ini," kata Wahab.
Sebelumnya pun, RS Zainal Umar Sidiki hanya memiliki dokter spesialis yang bekerja paruh waktu (kontrak). "Alhamdulillah saat ini, dokter spesialis berstatus ASN telah mendominasi ketersediaan yang sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit ini," katanya pula.
Ia menyebut, para dokter spesialis tersebut yaitu satu orang spesialis penyakit dalam, satu orang spesialis anastesi, satu orang spesialis jiwa, dua orang spesialis kandungan.
Serta satu orang dokter spesialis saraf, satu orang spesialis bedah, satu orang spesialis anak, satu orang spesialis patologi klinik, dan satu orang spesialis radiologi.
"Pemerintah berharap keberadaan 10 orang dokter spesialis ini dapat meningkatkan kunjungan masyarakat untuk berobat. Ditunjang kesiapan pihak rumah sakit dalam memastikan ketersediaan obat-obatan dan bahan medis habis pakai lainnya. Di samping sarana penunjang memadai," ujarnya.
Wahab juga memastikan, pemerintah daerah memberi perhatian khusus dalam memaksimalkan pemenuhan keperluan penunjang di rumah sakit umum daerah ini.
"Kita optimistis peningkatan kualitas layanan kesehatan dari berbagai sisi di RS Zainal Umar Sidiki akan semakin meningkat, untuk dinikmati masyarakat," katanya.
Editor: Cahya Sumirat