Update Corona Sulut 10 Mei: Terjadi Lonjakan 18 Kasus Baru, Total Positif 71 Orang

JAKARTA, iNews.id - Sulawesi Utara mencatat rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19 dalam sehari per Minggu (10/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB. Tercatat, terjadi penambahan 18 kasus baru di hari ini sehingga total ada 71 pasien positif Covid-19 di Sulut.
Lonjakan jumlah pasien positif ini menjadi tertinggi sejak laporan kasus Covid-19 pertama di Indonesia pada 3 Maret dan 14 Maret untuk kasus pertama wilayah Sulut. Sebelumnya, angka penambahan kasus positif terbanyak dalam sehari terjadi pada 23 April silam dengan catatan 12 kasus. Bahkan sempat terjadi nihil kasus positif selama sepekan sejak 30 April- 7 Mei.
Selain penambahan kasus positif, data laporan harian media Covid-19 juga mencatat jumlah pasien sembuh tetap 17 orang dan empat korban meninggal dunia. Sedikit berbeda dengan data Gugus Tugas Covid-19 Sulut yang mencatat ada penambahan sembilan pasien sembuh pada Sabtu (9/5/2020). Ke-9 pasien ini dinyatakan sembuh setelah ada dua kali hasil sampel laboratoriumnya negatif sehingga total ada 26 pasien sembuh.
Sementara akumulasi seluruh kasus positif corona yang menyebar di 34 provinsi mencapai angka 14.032 orang per Minggu (10/5/2020). Tercatat ada penambahan 387 kasus baru dari sebelumnya 13.645 orang.
"Beberapa hari ini penambahan jumlah kasus tidak banyak, namun tetap ada. Ini sebagai gambaran proses penularan di tengah-tengah masyarakat masih saja terus terjadi," ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Sementara jumlah pasien sembuh sebanyak 2.698 orang. Ada penambahan 91 dibandingkan sebelumnya mencapai 2.607 orang. Kemudian pasien yang meninggal dunia mencapai 973 orang. Ada penambahan 14 kasus kematian dibandingkan sebelumnya sebanyak 959 orang.
"Upaya melindungi diri yang disampaikan oleh pemerintah sejak awal mulai dari menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, menggunakan masker hingga menerapkan PSBB harus kita patuhi," katanya.
Editor: Donald Karouw