get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral! Dokter Ungkap Alat Medis di RSUD Dokter Baharuddin Tak Layak

Viral, Kakek di Minahasa Didakwa Bunuh Sapi Warga yang Mati Terperangkap

Minggu, 16 Januari 2022 - 12:28:00 WITA
Viral, Kakek di Minahasa Didakwa Bunuh Sapi Warga yang Mati Terperangkap
Tangkapan Layar Kisah Kakek di Minahasa Didakwa Bunuh Sapi Warga yang Mati Terperangkap (Foto: Facebook/Berly)

MINAHASA, iNews.id - Seorang kakek di Desa Kayuwatu, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) didakwa membunuh seekor sapi milik warga. Hewan ternak itu sebelumnya mati perangkap yang dipasang di kebun kakek bernama Fentje Kahimpon itu.

Kisah tersebut menjadi viral setelah dibagikan oleh akun sosial media facebook bernama Berly. Sang pemilik akun merupakan keponakan dari kakek tersebut.

"Oh Tuhan tolong bantu Paman saya Fentje Kahimpon, berikan kekuatan padanya, masih kasihan berduka belum 40 hari tante saya Eta Pandelaki meninggal karena pikir-pikir suaminya bolak-balik diperiksa di Polsek Kakas dan Tondano terus jatuh sakit dan Tuhan sudah memanggilnya, terus sekarang belum 40 hari kasihan, sudah dapat cobaan berat di Pengadilan Tondano sebagai terdakwa pembunuh Sapi," tulis Berly, dikutip Minggu (16/1/2022).

Dalam postingan tersebut dia menceritakan awal mula peristiwa tersebut. Kakek Fentje menjadi terdakwa setelah seekor sapi milik warga sekitar mati akibat terkena perangkap yang dipasang di tengah kebun miliknya.

"Kita pe Om (Paman saya) ada pasang torak/perangkap di tengah kobongnya (kebunnya) karena dia pe tanaman dikobongnya (karena tanaman di kebun miliknya) sering dirusak oleh sapi yang lepas," tulisnya lagi.

Hal tersebut menurutnya sudah sering terjadi. Sudah menjadi kebiasaan di kampung kalau tidak ada orang yang mengaku sapi siapa yang selalu merusak tanaman maka pemilik kebun akan memasang perangkap untuk melindungi tanamannya.

Namun, saat itu masuklah Sapi milik salah seorang warga ke dalam kebun dan mati karena terkena perangkap. Peristiwa yang terjadi diakhir tahun 2020 itu menurutnya sudah selesai. Namun dia dan keluarga mengaku kaget karena masalah tersebut ternyata sudah sampai di pengadilan. Dia pun meminta pejabat berwenang melihat kondisi pamannya itu.

"Lia2 akang kasiang pa kita pe Om Fentje (lihat-lihat kasiang paman saya Fentje), agar keadilan ditegakkan padanya. Dia kasiang nyanda mangarti (kasihan tidak mengerti) hukum, dia hanya menjalankan kebiasaan di kampung. Tuhan memberkati torang (Kita) semua," ucapnya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut