get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Bener Meriah, Berpusat di Darat

Viral Prediksi Gempa Bumi Besar di Sulut dan Malut, Ini Penjelasan BMKG

Kamis, 02 Maret 2023 - 16:48:00 WITA
Viral Prediksi Gempa Bumi Besar di Sulut dan Malut, Ini Penjelasan BMKG
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Shutterstock)

MANADO, iNews.id - Pesan berantai berisi prediksi akan ada gempa bumi besar di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) dan Maluku Utara (Malut) viral di media sosial. Merespons kabar yang meresahkan masyarakat, BMKG Sulut menegaskan gempa bumi sampai dengan saat ini belum bisa diprediksi.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulut Edward H Mengko mengatakan, gempa bumi tektonik terjadi karena pergerakan lempeng tektonik atau pergerakan sesar atau patahan.

Pergerakan ini menyebabkan adanya pertemuan batuan pada batas lempeng atau sesar yang berakibat pada akumulasi energi batuan yang bertemu.

"Ketika energi yang terakumulasi ini tidak dapat ditahan oleh kekuatan batuannya, batuan ini akan patah dan melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi," ujar Mengko, Kamis (2/3/2023).

Setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan magnitudo yang besar, formasi atau bentuk luasan batuan yang patah cukup besar bisa melepaskan akumulasi energi dalam skala magnitudo.

"Artinya karena pergerakan lempeng atau sesar sebagai penyebab utama (driving forces) masih terus bergerak dan akumulasi energinya masih melebih kemampuan dari kekuatan batuannya. Batuan yang rapuh di sekitar pusat gempa bumi masih akan terus terdeformasi (terbentuk atau tertata) kembali sampai mencapai formasi ideal yang persinggungan baru yang dapat mengumpulkan (mengakumulasi) kembali energi ini," katanya.

Dengan mengasumsikan kekuatan batuan di sekitar wilayah pusat gempa bumi adalah konstan atau tetap menurut periode waktu, informasi di atas dapat menjelaskan mengenai bagaimana gempa bumi dengan kekuatan magnitudo yang besar memiliki periode pengulangan. Periode pengulangan ini jauh lebih lama dibandingkan dengan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo yang lebih kecil. 

"Sederhananya untuk membangun akumulasi atau penumpukan energi yang besar, dibutuhkan waktu yang lebih lama atau jauh lebih lama," ucapnya.

Menurutnya, Sulut berada di wilayah yang rawan gempa bumi. Setiap hari wilayah ini terjadi gempa bumi, tetapi tidak semua guncangannya dirasakan manusia.

Situasi tatanan geo-tektonik di wilayah ini yang diapit beberapa lempeng tektonik dan dilewati beberapa patahan (sesar), menyebabkan tingginya aktivitas kegempaan di Sulut.

Penelitian tentang prediksi gempa bumi terus berkembang dan sampai saat ini belum ada ilmuan yang berhasil dengan sukses memprediksi kejadian gempa bumi, tanggal kejadiannya, waktu dan lokasi tepatnya.

"Kami di BMKG juga melakukan penelitian tentang bagaimana mengembangkan prediksi gempa bumi ini, tapi akurasi kajian kegempaan ini masih belum bisa mencapai hasil yang memuaskan. Belum dapat dipertanggungjawabkan dan saat ini perkembangannya masih terus berupa kajian," ujar Mengko

Hal yang sama juga dialami banyak peneliti dalam bidang prediksi gempa bumi. Sampai dengan saat ini belum ada artikel ilmiah yang terbit dengan tingkat akurasi prediksi kejadian gempa bumi yang dapat diadopsi untuk hasilnya dapat digunakan secara resmi.

Mengenai video beredar yang menyebutkan ada ilmuan dari luar Indonesia yang menyatakan gempa bumi akan terjadi di Sulawesi Utara di sekitar tanggal 6 Maret 2023.

"Jika disebutkan di suatu wilayah yang karena tatanan tektoniknya, yang seperti di Sulawesi Utara memiliki aktivitas kegempaan yang tinggi, kemudian dikatakan akan terjadi gempa, hal ini tidak sepenuhnya salah. Dalam pengertian seperti yang saya sebutkan di atas, gempa bumi terjadi setiap hari di wilayah kita, tapi tidak semua gempa ini dirasakan guncangannya," katanya.

Gempa bumi dengan kekuatan besar yang pernah terjadi dapat kembali terjadi jika akumulasi atau penumpukan energinya sudah melebihi kekuatan kemampuan kekuatan batuan di sekitarnya.

Pada intinya belum ada hasil penelitian ilmiah mengenai prediksi gempa bumi yang sudah dapat diadopsi untuk dapat digunakan secara resmi. Gempa bumi belum dapat diprediksi dengan tepat di mana lokasi, tanggal, waktu dan kekuatan magnitudo serta tingkat intensitas guncangannya.

"Wilayah Sulawesi Utara yang rawan gempa, menyebabkan kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan dengan cara yakni pertama, membuat jalur evakuasi, mengetahui dan melatih secara rutin tindakan penyelamatan jika misalnya terjadi gempa bumi dengan kekuatan signifikan dan diikuti ancaman tsunami. Kedua, memeriksa, memastikan dan membangun stuktur bangunan rumah dan gedung yang tahan gempa bumi," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut