Alternatif Liburan Akhir Pekan, Wisata ke Pantai DeagaBay Bolmong Selatan

BOLMONG SELATAN, iNews.id - Akhir pekan akan terasa jenuh dan membosankan jika di rumah saja. Terlebih, ketika setiap hari disibukkan dengan keramaian kota. Jika sudah begitu, Anda bisa mengisi waktu akhir pekan untuk berlibur.
Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut) tepatnya di Desa Deaga, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolsel. Sekira 4 jam dari Kota Manado ada lokasi wisata pantai menarik dan sunyi. Yang pasti, lokasi wisata ini berada jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Lokasi wisata cantik ini bernama DeagaBay. Di kawasan seluas 3 hektare itu tersedia resort dengan fasilitas keren bahkan rada mewah tapi nyaman untuk para pengunjungnya.
Di kawasan ini sangat pas untuk penggemar wisata sehat tepi pantai dengan udara segar jauh dari polusi, view alam cantik nan atraktif ditambah fasilitas resortnya yang keren. Fasilitasnya lengkap, tersedia restaurant, penginapan, pesiar speedboat, banana bout, maupun jet sky.
“Aneka fasilitas menarik seperti menggunakan speedboat mengitari areal perairan di antara rimbunnya tanaman bakau menambah betah berlama-lama di kawasan ini. Mirip di Raja Ampat,” kata Dino Gobel, Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata dan Ketua Asita Sulut Merry Karouwan, Minggu (15/11/2020).
Sementara itu, Owner DeagaBay, Surie, mengatakan, DeagaBay dibangun berawal dari hobby menata rumah atau menata apa saja. Selain itu, kedua karena memang suka dengan alam.
“Ketiga tentunya karena saya punya feeling bisnis yang kuat,” kata dia sambil tersenyum.
Menurutnya, awalnya menemukan lokasi itu yaitu ketika 3 tahun lalu saat pertama kali berkunjung ke desa tersebut mengikuti suami untuk memancing.
Namun kata dia, tak disangka, ternyata di sana ada alam yang begitu indah dengan hiasan mangrove-mangove tua yang begitu potensial bila dijadikan tempat wisata alam.
“Iseng-iseng tanya-tanya lahan kebun kelapa punya masyarakat, dan cocok, akhirnya perlahan saya bangun tempat itu dan coba mendesign sendiri sesuai kemampuan saya,” terangnya.
Menurut Surie, sebenarnya bangunan dan property yang ada di DeagaBay Resort, hanya sebagai pelengkap saja. Tidak ada apa-apanya, tetapi yang mahal di situ adalah keindahan alamnya.
“Sedikit tentang resortnya, awalnya memang konsepnya fishing resort, jadi ada paketannya, mulai dari jemput bandara, kapal pancing, spot pancing, konsumsi, sampai nginapnya, seperti juga di tempat lain kayak Raja Ampat, Alor, atau Bali, ada paket pancing gitu," katanya.
Diakuinya dia bersama suami sering trip mancing ke luar daerah. Karenanya menjadi seperti ada motivasi. Awalnya kepikiran di jadikan tempat untuk trip mancing, tapi akhirnya sekarang pengen dijadikan tempat wisata untuk umum, dan resort untuk acara apa aja.
"Insya Allah, dilancarkan, Amin," katanya.

Surie memaparkan, kenapa memakai nama DeagaBay. Awalnya kata dia, sempat kepikiran menggunakan nama yang ada BeachClub-nya.
“Tapi gak sesuai konsepnya, dan ingat kalau Desa Deaga gak banyak yang tahu baik nama dan keberadaannya. Di google aja gak ada, gimana cara orang agar tahu maka saya pakai nama desanya. Kebetulan Desa Deaga itu ada di pinggir pantai dan kebetulan masuk seperti teluk, maka jadilah nama Teluk Deaga, dan di patenkan dengan DeagaBay," kata dia.
Saat Anda berkunjung ke sana, memang benar-benar terpuaskan. Tersedia beberapa kamar yang di kelilingi hutan bakau Mangrove yang menambah keasrian serta pohon kelapa di sepanjang jalannya dan pinggiran yang nampak begitu indah.
Belum lagi matahari terbit (sunrise) yang menjadi salah satu daya tarik yang menjadi magnet desa ini. Ditambah, daerahnya masih perawan, di sekitarnya berdiri pulau-pulau yang belum berpenghuni. Berjejer ribuan pohon kelapa di mana-mana sudah tentu menambah pengalaman berbeda.
"Sungguh indah. Inilah sorga wisata tersembunyi di Bolsel,"kata Merry Karouwan.
Menurut tim dari Pariwisata Sulut, sejak Gubernur Olly Dondokambey (saat ini cuti pilkada-red) memimpin Sulut, terjadilah momen berharga 4 Juli 2016. Yaitu, pariwisata Sulut maju berkembang dengan dibukanya aksesibilitas penerbangan langsung luar negeri dari Tiongkok, dan sejumlah negara luar negeri lainnya ke Manado.
Dampak kemajuan pariwisata Sulut itu hingga sekarang, meski masih dipengaruhi efek negatif pandemik Covid-19, aneka bisnis akomodasi dan fasilitas atraksi wisata ikut berkembang di berbagai kabupaten dan kota di Sulut.
“Salah satunya kehadiran DeagaBay. Cantik! Saya ikut bersama dalam tim ini. Harus diakui, kawasan Deaga Bay tak hanya sorga wisata tersembunyi tapi juga bisa menjadi contoh bagi kabupaten dan kota di Sulut dalam memajukan pariwisata dengan melibatkan pihak swasta sebagai investor sekaligus pengelolanya. Sebab yang terjadi di Deaga Bay, profesionalisme pengelolaan sangat terasa sehingga menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata berkelas!,” kata Dino Gobel.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto