"Jadi mulai hari ini terus sampai akhir Desember 2022 mulai kedatangan 200.000 ton (beras impor). Ini kita datangkan dari beberapa negara seperti hari ini Vietnam, ada yang datang juga dari Thailand. Nanti (sore) ada di Pelabuhan Merak, masuk sebanyak 5.000 ton beras, itu juga dari Thailand," kata Budi Waseso.
Dia mengatakan, pengiriman beras impor ini memang sengaja tidak didatangkan ke satu titik pelabuhan, melainkan ke 14 titik di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu guna meminimalisir adanya penumpukan beras di satu daerah.
"Kita belajar dari 2018. Kita mendatangkan 1,8 juta ton beras impor itu langsung dipusatkan di DKI dan Surabaya. Sebagian ada yang di Medan akhirnya terjadi penumpukan trus kita dua kali kerja kan, nah abis itu kita bagikan ke wilayah wilayah," ucap Budi Waseso.
Sebelumnya, Perum Bulog telah menyatakan bahwa stok beras saat ini sudah menipis. Bahkan, data beras yang disebut Kementerian Pertanian surplus pun, realitanya barangnya susah di dapat. Atau kata lain, tidak ada barangnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait