Pemda Koltim bersama pihak BPBD Sultra meninjau sawah petani yang gagal panen. (Foto: MPI/Muh Rusli)

KOLAKA TIMUR, iNews.id - Seluasa 508 hektare sawah di Desa Bou, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) gagal panen akibat kemarau panjang. Pemerintah daerah (Pemda) setempat mencatat nilai kerugian petani ditaksir mencapai Rp14,6 miliar.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Koltim Abdul Azis mengatakan, pihaknya telah mendampingi langsung tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra meninjau kawasan persawahandi Desa Bou. Para petani pasrah padinya gagal panen karena sumber air juga mengering.

"Langkah paling penting yang harus dilakukan saat ini yakni menyiapkan sumur bor. Kami butuh 30 unit sebagaimana jumlah perhitungan BPBD Sultra di Lapangan," ujarnya, Jumat (20/10/2023).

Abdul Azis mengungkapkan, pemkab sebelumnya telah berupaya memberikan alkon kepada para petani agar bisa mendistribusikan air ke sawah mereka. Langkah itu tidak efektif lantaran sejumlah sumber mata air mengering.

Di Koltim, hamparan sawah disebutkan kurang lebih seluas 19.000 Hektare. Dari jumlah tersebut, 1.100 hektare di antaranya berada di Desa Bou dengan luasan 508 hektare mengering.

"Kami berharap bisa segera mendapatkan bantuan sumur bor agar kekeringan bisa diatasi dan petani terdampak mendapat bantuan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Koltim Ridwan menyebutkan, hasil perhitungan komulatif dari nilai kerugian petani sebesar Rp14,6 miliar. Selain itu, petani kini dilema karena tidak punya benih simpanan untuk ditanam pada musim selanjutnya.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network