MINUT, iNews.id – Sebanyak 52 ton santan kelapa asal Minahasa Utara (Minut) diekspor ke China. Komoditas ekspor unggulan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang baru milik PT SAB itu bernilai ekonomi sebesar Rp675, 9 juta.
“Pejabat karantina telah memeriksa fisik berserta pemeriksaan kelengkapan dokumen sesuai permintaan negara tujuan. Harapannya ekspor perdana ini menjadi langkah awal yang baik untuk memacu ekspor di tahun 2023," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Yusup Patiroy, Senin (20/2/2023.
Yusup Patiroy menyebutkan komoditas santan beku ini telah melewati pemeriksaan pejabat karantina dan dipastikan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) serta dinyatakan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan negara tujuan sehingga telah aman dan layak untuk dilalulintaskan.
Menurut Yusup, santan kelapa yang diekspor dan dilepas secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Minahasa Utara, Jumat (17/2/2023) lalu telah menambah ragam komoditas unggulan ekspor baru asal Sulut di triwulan I tahun 2023.
Sebelumnya, terdapat catatan data ekspor santan di Sulut yang telah dilayarkan ke delapan negara dengan volume total 2.606 ton senilai Rp50,8 miliar.
Aktivitas enam eksportir pada tahun 2022 itu dilakukan sebanyak 123 kali berdasarkan Manado INformation of AgriculturE Single datA (MINAESA) yang tersinergi dengan sistem otomatisasi perkarantinaan (IQFAST-red).
Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan mampu menjadi stimulasi positif untuk membangkitkan performa ekspor yang lebih baik dengan komoditas yang lebih beragam dari Sulawesi Utara, demi suksesnya gerakan tiga kali lipat ekspor yang digagas Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo.
“Karantina Pertanian Manado terus berupaya memfasilitasi kemudahan layanan ekspor bagi para pelaku usaha agar komoditas pertanian daerah Sulut bisa memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan untuk menjamin kesehatan produk pertanian kita bebas dari hama penyakit hewan dan tumbuhan,” tutur Yusup.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait