Sejarah nama Kolintang terinspirasi dari nada yang dikeluarkan dari suatu alat musik seperti “Tong” untuk nada rendah, “Ting” untuk nada tinggi, dan “Tang” untuk nada tengah, serta menggunakan istilah “ber tong ting tang” sambil mengungkapkan kalimat “Maimo Kumolintang” untuk mengajak orang memainkannya, sehingga lambat laun ungkapan tersebut berubah menjadi Kolintang.
Dulu, musik Kolintang digunakan dalam upacara ritual adat yang berhubungan dengan pemujaan roh leluhur, namun seiring berjalannya waktu musik Kolintang lebih difungsikan sebagai pengiring tarian, pengiring lagu, atau pertunjukan musik.
8. Musik Tiup Bambu
Musik tradisional ini berasal dari kepulauan Sangihe Talaud yang diciptakan oleh seorang petani pada tahun 1700. Pada awalnya musik bambu hanya merupakan alat penghibur bagi masyarakat petani setelah seharian melakukan aktivitas sebagai petani yang biasanya dibunyikan setelah selesai makan malam. Dewasa ini di Kota Manado, musik bambu telah menjadi salah satu jenis musik yang sering digunakan pada acara-acara tertentu agar menjadi lebih semarak dan bergengsi.
9. Musik Bia
Musik Bia adalah musik tradisional yang nyaris punah. Hal tersebut memang dapat dimaklumi karena bahan baku alat musik ini semakin langka seiring perusakan ekologi akibat ulah manusia.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait