“Harus selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar guna mengurangi risiko bencana di masa mendatang,” kata alumni Politeknik Negeri Manado tersebut.
Diketahui, banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Jumat (21/3/2025) pukul 12.00 WITA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat satu orang meninggal dunia dan 100 warga lainnya mengungsi ke tempat aman.
Bencana banjir ini akibat meluapnya Sungai Tondano yang dipicu hujan deras hingga menyebabkan kerugian material meliputi kerusakan 70 unit rumah dan satu fasilitas pendidikan. Saat banjir terjadi, tinggi muka air mencapai 100-160 cm.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait