GORONTALO, iNews.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Gorontalo masih sangat tergantung transfer pusat. Seharusnya filosofi daerah otonomi adalah kemandirian fiskal.
Kemandirian fiskal itu kata Tito, ditandai dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih besar dari belanja transfer pusat.
"Kalau melihat komposisinya saat ini, 75 persen masih dari pusat dan 25 persen dari PAD. Ini artinya semangat dan tujuan Gorontalo sebagai provinsi dipisahkan dari Sulut belum tercapai. Ini menjadi koreksi tolong, baik oleh eksekutif, legislatif, semua jajaran pemerintah dan masyarakat," kata Tito di Gorontalo, Jumat (2/9/2022).
Ia menambahkan jika terjadi dinamika pendapatan nasional berkurang, maka hal ini akan berdampak pada Gorontalo yang sangat tergantung pada pemerintah pusat.
Tito mencontohkan daerah dengan PAD yang kuat seperti Kabupaten Badung di Bali dengan total APBD Rp6,3 triliun, yang terdiri atas Rp1,6 triliun transfer pusat sementara sisanya Rp4,7 triliun merupakan PAD.
“Dengan kondisi itu, kalau transfer pusat yang Rp1,6 triliun berkurang sedikit, nggak goyang dia," tukasnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait