MANADO, iNews.id - Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado mengantisipasi adanya oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 untuk mencari keuntungan. Khususnya melalui praktik pencaloan dan pemalsuan dokumen kesehatan.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VIII Edison Saragih mengatakan, akan melakukan investigasi mendalam atas isu tersebut. Hal ini disampaikan saat pertemuan Airport Security Committee (ASC) yang dirangkaikan dengan pertemuan Airport Emergency Committee (AEC) dalam rangka meningkatkan koordinasi bidang keamanan dan keselamatan di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Edison juga mengingatkan untuk pengawasan akses masuk Daerah Keamanan Terbatas (DKT) harus semakin diperketat. Setiap orang yang masuk ke area DKT selain penumpang wajib menunjukkan pass bandara.
“Pengawasan akses masuk terminal bandara maupun akses sisi udara harus menjadi perhatian karena hal ini tentunya mempengaruhi kelancaran operasional dan keamanan penerbangan,” kata Edison, Kamis (2/9/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Edison berharap pada tahun 2022 sudah dapat melaksanakan full scale exercise atau latihan penanggulangan keadaan darurat sesuai AEP.
Menanggapi hal tersebut, Yusman, selaku Airport Operation Services and Security Senior Manager Bandara Sam Ratulangi yang sekaligus wakil ketua ASC menyampaikan pihaknya bersama TNI Polri yang tergabung dalam Bantuan Kendali Operasi (BKO) saat ini tengah melakukan investigasi.
Dia mengimbau agar para calon penumpang dapat waspada dan segera melapor jika menemukan kejadian serupa ke pihak Avsec agar dapat ditindaklanjuti.
“Kami harap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memenuhi persayaratan perjalanan secara mandiri melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang resmi serta mengunduh aplikasi PeduliLindungi untuk memperlancar proses pemeriksaan dokumen kesehatan dan menghindari adanya pemalsuan,” tutur Yusman.
Pertemuan itu kata Yusman rutin digelar dalam rangka untuk mengupdate bentuk-bentuk ancaman keamanan dan mitigasi penanggulannya guna memberikan kepastian keamanan dan keselamatan operasional bandara, khususnya selama masa pandemi Covid-19.
“Selama masa pandemi ini kami dituntut untuk dapat lebih memperketat pengawasan keamanan dan keselematan para pengguna jasa di Bandara Sam Ratulangi Manado. Seluruh laporan dan isu yang muncul selama masa pandemi ini menjadi bahan evaluasi bagi kita semua,” kata Yusman.
Dalam pertemuan kali ini dipaparkan terkait Airport Security Programme (ASP) yang diantaranya berisi sistem keamanan bandar udara, pemeriksaaan keamanan penumpang dan orang selain penumpang, serta isu keamanan lainnya.
Pertemuan virtual ini diikuti instansi terkait keamanan dan keselamatan penerbangan yang, di antaranya perwakilan Otoritas Bandara, Lanud AU, Lanud AL, Brimob, POM AU, Polsek Bandara, BIN Sulawesi Utara, Airnav Indonesia, Karantina, Imigrasi, Bea Cukai, Satuan kebakaran daerah, Perwakilan Rumah Sakit di Sulawesi Utara, Airlines dan Ground Handling.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait