Dokter mengatakan kelahiran ini merupakan salah satu contoh kejadian yang sangat langka, dimana ekornya terus tumbuh. Laporan jurnal juga mengatakan, catatan pertama kelahiran dengan ekor seperti itu berasal dari abad ke-19. Tetapi sains di baliknya tidak sepenuhnya dapat dipahami.
Analisis ekor bayi setelah operasi mengungkapkan bahwa bola selebar 4 cm itu terbuat dari lemak dan jaringan ikat embrionik. Sementara ekornya hanyalah jaringan tanpa tulang.
Anak itu lahir prematur pada 35 minggu pada bulan Januari tahun ini. Beruntung tidak ada komplikasi yang ditemukan kecuali dia memiliki ekor.
Untungnya lag, pemindaian ultrasound mengkonfirmasi bahwa ekor itu tidak melekat pada sistem saraf anak. Ini memungkinkan ahli bedah untuk mengangkatnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait