Taman Laut Bunaken memang telah mendunia sebagai kawasan wisata menyelam paling menarik. (Foto: MPI/Cahya Sumirat)

MANADO, iNews.id - Manado merupakan Ibu Kota Sulawesi Utara (Sulut). Banyak yang penasaran dengan beragam potensi dan daya tarik daerah itu baik wisatanya, kuliner hingga budaya terutama bagi para wisatawan.

Bahkan wisatawan Nusantara sering sekali terjebak dengan istilah-istilah pemandu wisata yang lucu serta bikin penasaran. Salah satunya dengan kalimat beruntunglah bagi Anda yang bukan orang Manado.

Nah, acapkali wisatawan ingin tahu apa maksudnya dengan kalimat tersebut. Biasanya dalam percakapan keseharian, belum bisa dibilang pernah datang ke Manado jika belum merasakan  tiga B.

Maksud  tiga B yaitu Boulevard, Bunaken dan Bibir Manado, Tapi itu dulu sebab kemudian berkembang menjadi empat B hingga enam B. Oleh sebab itu, jangan terburu mengambil kesimpulan buruk jika mendengar kalimat itu meluncur dari bibir pemandu perjalanan saat Anda berkunjung ke Manado.

Enam B yang selalu disebut-sebut tersebut adalah Boulevard, Bunaken, Bitung, Bukit Kasih, bubur Manado, dan bibir Manado.

Pertama, Boulevard Manado. Kawasan Boulevard ini merupakan sebuah jalan di pinggir pantai yang awalnya sangat terkenal di Manado. Jalan tersebut tidak ada matinya. Selain tempat nongkrong anak muda juga kawasan kuliner paling ramai.

Kawasan ini menjad pusat berkumpulnya muda-mudi di sore dan malam hari, serta tempat mangkalnya para pedagang makanan kecil.

Kini mereka beralih posisi di jalan seberangnya karena kawasan yang duklu dijadikan tempat nongkrong tersebut menjadi kawasan bisnis terbesar di Indonesia Timur.  Panjangnya mencapi 4,1 kilometer. Dengan panjang demikian, kawasan ini adalah jalan terluas dan terpanjang di daerah pesisir.

Ada empat mal di sana, yakni Manado Town Square (Mantos), Boulevard Mall, Bahu Mall dan Mega Mall. Nah, penasaran kan, karena itu jika jalan-jalan ke Manado sempatkan lah mampir di kawasan Boulevard.

Kedua Bunaken. Taman Laut Bunaken memang namanya telah mendunia. Bunaken merupakan sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi. Pulau tersebut merupakan bagian dari Kota Manado.

Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia.

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

Ketiga Bitung. Kota Bitung selain memiliki keindahan alam juga merupakan salah satu kota industri dan pelabuhan di Sulawesi Utara. Pelabuhan Bitung adalah pelabuhan terbesar di Indonesia wilayah timur. Kini Bitung berkembang menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK Bitung).

KEK Bitung memiliki lokasi yang sangat strategis dan merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia Pasifik. Aksesibilitas tersebut didukung dengan adanya Pelabuhan Hub Internasional Bitung sebagai hub perdagangan bagi Kawasan Timur Indonesia.

Berjarak 44 km dari Ibukota Manado, KEK Bitung diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan dan distribusi barang serta penunjang logistik di kawasan timur Indonesia.

Keempat yakni Bukit Kasih. Bukit Kasih adalah simbol kerukunan warga Sulawesi Utara.  Jika kamu berkunjung ke Sulawesi Utara, hendaknya sempatkan berwisata religi ini yang dikenal dengan semboyan torang samu basudara (kita semua bersaudara).

Provinsi Sulawesi Utara memiliki salah satu destinasi wisata religi yang sering didatangi baik oleh penduduk setempat ataupun penduduk di luar kota. Tempat ini bernama Bukit Kasih di Kanjnang, Kabupaten Minahasa.

Kelima Bubur Manado. Bubur Manado ini merupakan salah satu kuliner khas Manado. Dibuat dari beras yang dicampur dengan aneka bumbu dan sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang, daun kemangi, ubi merah, jagung pipil, dan daun gedi (bentuknya seperti daun pepaya tapi tidak pahit) yang hanya ada di Manado.

Bubur Manado, atau sering disebut dengan nama aslinya, Tinutuan tentu sudah banyak di antara kita yang tahu. Bubur ini menjadi khas karena memang berbeda dengan sajian bubur yang berasal dari daerah manapun di Indonesia.

Bubur ini biasanya disantap dengan hidangan pelengkap seperti ikan tongkol atau ikan asin bersama sambal bakasang atau dabu-dabu.

Selain enak, bubur ini memberikan banyak asupan gizi karena bahan pelengkapnya yang bermacam-macam dan menyehatkan. Orang Manado biasanya menyantap bubur ini selagi hangat dengan alas daun pisang.

Keenam Bibir Manado. Nah istilah Bibir, adalah B yang terakhir. Bibir Manado adalah penggambaran orang untuk memuji kecantikan perempuan Manado.

Jadi sebenarnya, konotasi negatif Bibir Manado hanya akan muncul jika memelihara pikiran-pikiran kotor dan jorok. Sebab Bibir Manado sesungguhnya adalah keindahan, senyum, tutur kata yang santun dan keramahtamahan.

Selain itu, wanita-wanita Manado terkenal ramah, suka bergaul, dan murah senyum, makanya keluar istilah itulah bibir Manado. Bibir yang senantiasa menyunggingkan senyum kepada setiap tamu, atau bahkan kepada siapapun yang berkunjung ke daerah ini.

Sebenarnya menurut Heidy Sengkey, warga Manado, di samping arti yang luas dengan istilah tersebut Bibir Manado berhubungan dengan letak strategis Kota Manado, seperti apa yang pernah diungkapkan Dr Sam Ratulangi bahwa Manado adalah bibir dari Samudera Pasifik. Posisi yang sangat strategis dari sisi geografis dan geopolitik.

Bibir Manado sudah menjadi begitu terkenal sejak awal abad 20. Banyak yang mengartikan bibir secara harfiah sebagai bibir manusia, yaitu bibir perempuan Manado. Tetapi fakta sejarah menyebutkan bahwa yang dimaksud bibir di sini sesungguhnya bukanlah bibir manusia.


Editor : Cahya Sumirat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network