Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, ini merupakan kali pertama Indonesia membangun industri diagnostik. Meskipun tertinggal 2-3 dekade ketimbang negara maju, namun Bio Farma telah berhasil mencatat prestasi penting selama masa pandemi.
"Pastinya masih diperlukan beberapa penambahan sehingga alat uji Bio Saliva ini akan semakin sempurna, maka harus kita dorong percepatan penyempurnaan produk. Masukan dari berbagai pihak ditahap limited release ini sangat membantu. Kita tidak boleh tertinggal,” ujar dia.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait