Ilustrasi - Banjir merendam tiga desa di Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo akibat luapan sungai Zuriati dan sekitarnya, dampak curah hujan tinggi pada Selasa, 5 April 2022. (Foto: Antara/HO-Pemerintah Desa Zuriati)

GORONTALO, iNews.id - Koordinator Bidang Observasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Djalaluddin Gorontalo Roni Ridwan, mengungkapkan penyebab seringnya hujan turun di Gorontalo. Padahal saat ini memasuki musim kemarau.

“Memang seharusnya mulai bulan Juni, Gorontalo sudah memasuki musim kemarau atau potensi hujannya kurang. Tapi saat ini masih hujan karena dipengaruhi oleh nilai Southern Oscillation Index (SOI) yang masih tinggi,” ujarnya dalam siaran langsung di akun FB BMKG Gorontalo, Senin (18/7/2022).

Berdasarkan data kilomatologis wilayah Provinsi Gorontalo bagian Selatan merupakan non Zona Musim atau ZOM, sedangkan bagian Utara adalah wilayah zona musim.

Menurutnya SOI memiliki peranan penting dalam aktivitas awan kovektif, yang berpengaruh pada curah hujan di Gorontalo.

Selain itu, untuk wilayah Sulawesi umumnya masih dipengaruhi oleh Gelombang Rossby Ekuatorial.

Gelombang tersebut merupakan gelombang atmosfir di wilayah ekuatorial atau khatulistiwa, yang memicu aktifnya awan konvektif di wilayah tersebut.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network