Kemudian, terdapat pula gelombang pasang dan abrasi sebanyak 43 kejadian, gempa bumi 31 kejadian, kekeringan 15 kejadian, dan erupsi gunung api sebanyak satu kejadian.
BNPB juga mencatat ada 140.829 rumah rusak dengan rincian 18.971 rumah rusak berat, 25.263 rumah rusak sedang, 96.595 rumah rusak ringan. Selain itu, sebanyak 3.670 fasilitas publik juga mengalami kerusakan yang meliputi 1.482 fasilitas pendidikan, 1.834 fasilitas peribadatan, dan 354 fasilitas kesehatan. Kemudian, terdapat pula 504 kantor dan 417 jembatan rusak.
Sebelumnya, pada Selasa (14/12/2021), Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah untuk siaga dan sigap dalam melakukan tanggap darurat terkait bencana alam yang terjadi di Indonesia. Dia meminta pemerintah bersama instansi lainnya merencanakan dengan seksama penanganan terhadap risiko terjadinya bencana untuk meminimalisir timbulnya korban, kerugian, dan kerusakan.
Selain itu, Puan juga meminta pemerintah meninjau ketersediaan cadangan APBN untuk bencana di berbagai daerah yang rawan karena penggunaan uang negara dapat lebih efisien.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait