Mengingat pemicu banjir tidak hanya curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan air dari daerah aliran sungai.
Namun, banjir pun disebabkan luncuran air dari wilayah perbukitan yang gundul. "Tidak ada pohon keras yang mampu menahan air menyebabkan luncuran cukup deras dari perbukitan ditambah material batu dan tanah," ujarnya.
Ia berharap, upaya tercepat dalam penanggulangan banjir agar warga tidak membuka areal pertanian di daerah kemiringan di atas 15 derajat.
"Kondisi itu sangat beresiko menyebabkan banjir," katanya lagi.
Pihaknya mencatat, sejumlah wilayah terdampak seperti Desa Leboto, Titidu, Posso, Moluo, Molingkapoto dan Katialada Kecamatan Kwandang terendam banjir.
Kondisi tersebut juga melanda Desa Jembatan Merah dan Milango Kecamatan Tomilito dengan ketinggian air mencapai 1 meter bahkan belasan rumah di Jembatan Merah tertutup air hingga atap.
"Penyebabnya, pintu air di daerah aliran sungai jembatan dua di Desa Jembatan Merah rusak berpapasan dengan air pasang laut menyebabkan banjir dengan ketinggian air cukup ekstrem," ujarnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait