"Jembatan menjadi tidak efektif menampung aliran air karena tertutup bongkahan kayu yang mengakibatkan air meluap ke atas jalan. Dalam kondisi normal air mengalir seperti biasa, dan kalaupun air dalam volume besar, tidak sampai meluap," ujarnya.
Menurut penjelasan sangadi (kepala desa) setempat, tidak pernah terjadi banjir bandang seperti ini.
"Paling penting kami ikut membantu warga di sana, ikut mempercepat pemulihan aktivitas usai banjir. Tembok sedada jembatan yang roboh akan kami perbaiki. Kami juga berharap tidak terjadi lagi perubahan fungsi lahan di bagian hulu," ujarnya.
Erik menambahkan banjir bandang yang terjadi di Desa Batu Merah, Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow sudah dikomunikasikan langsung ke Direktur Preservasi Kementerian PUPR.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait