Ilustrasi pekerja pabrik. (Foto: iNews/Tata Rahmanta)

MANADO, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kualitas pekerja di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih tergolong rendah hingga Februari 2020. Hal ini diukur dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan.

"Sebagian besar pekerja berpendidikan rendah, yakni tamat SMP ke bawah," ujar Kepala BPS Sulut Ateng Hartono di Manado, Jumat (8/5/2020).

Dia mengungkapkan, untuk pekerja dengan pendidikan menengah (SMA sederajat) jumlahnya sekitar sepertiga dari total pekerja. Sementara persentase terkecil yakni mereka yang berpendidikan tinggi diploma/sarjana.

Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja berpendidikan menengah 15,72 persen dan tinggi 34,80 persen. Masing-masing naik 0,59 poin dan 0,07 poin. Sementara persentase penduduk bekerja yang berpendidikan rendah turun 0,66 poin.

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kelompok usia 15 tahun ke atas di Sulut pada Februari 2020 meningkat menjadi 1,90 juta atau naik 24.000 orang dibandingkan Februari 2019.

Dari sejumlah penduduk usia kerja tersebut, sekitar dua per tiganya merupakan angkatan kerja, sedangkan sisanya masih bersekolah, mengurus rumah tangga, atau melakukan kegiatan aktif lainnya.

Dia menambahkan, sejalan dengan meningkatnya besaran penduduk usia kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Februari 2020 naik 0,89 poin dari Februari 2019. Hal ini didorong bertambahnya jumlah penduduk yang bekerja dan berkurangnya kelompok bukan angkatan kerja.

Kenaikan TPAK ini memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi suplai tenaga kerja. Selain itu, pada Februari 2020, TPAK di Sulut tercatat sebesar 64,41 persen, artinya dari 100 penduduk usia kerja terdapat sekitar 64 orang yang aktif secara ekonomi.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network