IRT muda asal Minut Liani Tiara Gabriela Mahda yang meninggalkan dunia perbankan dan sukses membuka usaha cilok. (Foto : MPI/Subhan Sabu)

MANADO, iNews.id - Namanya Liani Tiara Gabriela Mahda (29) seorang Ibu rumah tangga (IRT) asal Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara. Dia menjadi pengusaha muda yang berjualan bakso tusuk atau cilok dengan pendapatan hampir Rp1 juta per harinya.

Liani menceritakan, awalnya dia berkarier di dunia perbankan dengan bekerja di salah satu bank swasta selama 5 tahun. Dia lalu memutuskan banting setir dan keluar dari pekerjaan yang selama ini digelutinya untuk membuka usaha.

Keputusan ini bukan dalam semalam, namun sudah dipertimbangkan bersama keluarga.

“Sebelumnya saya bekerja di sebuah bank swasta di Manado. Sudah 5 tahun saya bekerja, kemudian memutuskan mengundurkan diri dan membuka usaha, yaitu bakso tusuk atau cilok dengan bahan dasar tuna dan tepung tapioka," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (2/12/2022).

Ketika itu, Liani mengaku sama sekali belum memiliki latar belakang berjualan cilok. Dia pun mengawalinya dengan membuka franchise terlebih dahulu. 

Selang beberapa bulan, setelah mengetahui lika-liku model bisnisnya, Liani memutuskan untuk membuka usaha sendiri.

”Pada awal buka usaha, jalan yang saya lalui, tak mulus. Karena pada waktu itu pandemi Covid-19 jadi memang harus berjuang,” kata ibu yang sedang hamil 7 bulan tersebut.

Menurutnya, menjadi wiraswasta tidaklah mudah. Jalan yang dilalui tak melulu mulus dengan kondisi pandemi masih melanda.

"Saya berpegang pada pepatah, pelaut yang tangguh tidak lahir dari laut yang tenang, melainkan dari ombak dan badai yang besar," ucapnya.

Meski masih masa pandemi, dia terus berusaha untuk bertahan membuka usaha karena percaya pertolongan Yang Maha Kuasa.

Dan ternyata benar, usaha tak akan mengkhianati hasil. Setelah pandemi mulai berakhir, anak-anak kembali ke sekolah, usaha yang dibukanya mulai ramai. Sebab tempatnya membuka usaha di salah satu tenan minimarket yang dekat dengan sekolah SMP dan SMA sehingga banyak pembeli.

Cilok yang dia jual seharga Rp1.000 pun laris manis. Pundi-pundi rupiah mulai terkumpul sehingga pada waktu itu, pendapatannya dari menjual cilok mencapai Rp750.000 hingga Rp800.000 per hari. Jumlah tersebut tentu membuatnya terus mengucapkan rasa syukur.

“Pada saat itu, memang saya bersyukur dengan hasil yang diperoleh dari menjual cilok,” ucapnya.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network