JAKARTA, iNews.id - Embargo vaksin Covid-19 di India berdampak pada ketersediaan vaksin di Indonesia. Kini stok vaksin Covid-19 di Indonesia tinggal tujuh juta dosis.
Pemerintah melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan seluruh sisa vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia merupakan produksi Sinovac. Menurutnya pemerintah sedang mengatur sisa stok vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia.
“Laju penyuntikan 5.000 dosis per hari. Kalau kita punya tujuh juta itu artinya 14 hari. Saya sedang atur dengan sisa yang ada pelan-pelan kita tahan,” ujarnya di Jakarta, Minggu (28/3/2021).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan Indonesia ikut terdampak embargo di India karena pemerintah telah memesan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca. Seperti diketahui vaksin Covid-19 AstraZeneca diproduksi dengan jumlah cukup besar di India.
“Ada berita buruk. India itu termasuk yang naik. Karena dia naik, dia embargo vaksinnya tak boleh keluar AstraZeneca yang dikirim ke WHO atau GAVI. Akibatnya panik WHO dan GAVI karena memang India pabrik vaksin terbesar dunia di luar Cina. Jadi Novavax, AstraZeneca dibikin cukup besar di India. Saya dengan Pfizer juga ada. Akibatnya kurang suplai. Jadi direalokasi lagi,” katanya.
Seperti diketahui, AstraZeneca merupakan salah satu vaksin yang digunakan Indonesia. Dia mengatakan bahwa AstraZeneca banyak digunakan di Eropa.
“Vaksin ini sudah masuk geopolitikal isu. Kita beruntung punya empat sumbernya. Satu kena masih ada tiga walaupun agak pincang-pincang. Saya tidak kebayang Eropa hampir semuanya Astrazeneca,” tuturnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait