Namun sesungguhnya, kata Irwan, dapat dipastikan tidak ada anak usia sekolah yang putus sekolah di daerah itu.
Khusus di tahun pelajaran 2021/2022, ia memastikan nol persen anak putus sekolah di daerah itu.
Sebab yang terjadi, ada 0,3 persen anak usia sekolah yang secara psikologi terobsesi dengan lingkungan yang tidak belajar lagi dampak dari pandemi Covid-19.
Sehingga mereka (anak usia sekolah) hanya 1 atau 2 kali dalam sebulan datang ke sekolah. Kondisi ini segera ditangani pihak sekolah melalui mekanisme kunjungan langsung ke rumah peserta didik atau home visit.
"Alhamdulillah mereka dapat terselamatkan sehingga dipastikan tidak ada anak usia sekolah mengalami putus sekolah di daerah ini," ujarnya.
Olehnya, target pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak, diharapkan optimal menjangkau seluruh anak usia 6 hingga 11 tahun di daerah itu
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait