MANADO, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan I 2020 tumbuh sebesar 4,27 persen dibanding triwulan I 2019. Sebagian besar sektor positif, walau beberapa lapangan usaha strategis mengalami pertumbuhan yang negatif.
"Pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 19,33 persen, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial 14,02 persen serta pengadaan listrik, gas dan produksi es 8,46 persen," ujar Kepala BPS Sulut Ateng Hartono di Manado, Selasa (5/5/2020).
Dampak penyebaran Covid-19 mulai dirasakan di Sulut sejak minggu ketiga Maret 2020, mendorong beberapa lapangan usaha seperti informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan maupun kegiatan sosial tumbuh tinggi.
Dia mengatakan, peningkatan aktivitas informasi dan komunikasi disebabkan tingginya kegiatan yang dilakukan dari rumah, seperti work from home, school from home dan interaksi online secara umum. Selain itu, wabah DBD dan realokasi anggaran pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 juga menyebabkan peningkatan aktivitas di sektor kesehatan.
Perekonomian Sulut berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2020 mencapai Rp31,80 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp21,37 triliun. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh 16,26 persen.
Sementara, ekonomi Sulut triwulan I-2020 dibandingkan triwulan IV 2019 melambat 12,48 persen. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan efek musiman, di antaranya berakhirnya perayaan keagamaan dan menyambut tahun baru serta dimulainya kegiatan konstruksi.
"Selain itu, dampak dari pandemi Covid-19 mulai dirasakan sejak triwulan I-2020," katanya.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 3,25 persen.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait