Untuk tahun 2021 lalu, sambungnya, ekspor gula merah dari Bumi Nyiur Melambai baru berasal dari tiga daerah yakni Kota Manado, Kota Bitung, serta Kota Tomohon.
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi peningkatan lalu lintas komoditas gula merah baik domestik maupun ekspor.
Secara nasional, dari data pasa sistem lalu lintas komoditas pertanian, IQFAST Barantan mencatat pada tahun 2019 ekspor komoditas ini mencapai 5.765 ton senilai Rp115,3 miliar, tahun 2020 meningkat sebanyak 11.527 ton senilai Rp230,5 miliar, dan tahun 2021 meningkat lagi sebanyak 11.906 ribu ton nilai Rp238,1 miliar
“Ini menunjukkan kualitas gula merah kita bagus dan disukai oleh negara lain, karenanya bisa dikembangkan lagi mengingat negara kita banyak tumbuh pohon aren sebagai pohon penghasil cairan untuk bahan gula merah,”ujarnya
Bambang menambahkan, seperti pinang, jika fokus untuk dikembangkan, gula merah bisa juga menjadi komoditas unggulan ekspor baru di bidang pertanian.
"Mari kita bersinergi dengan instansi terkait lainnya untuk mewujudkan gula merah sebagai komoditas ekspor unggulan pertanian yang baru," kata Bambang.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait