PVMBG menurunkan status Gunung Ruang dari Level IV Awas menjadi Level III Siaga per Senin 13 Mei 2024 hari ini. (Foto: Magma Indonesia)

BANDUNG, iNews.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Ruang dari Level IV Awas menjadi Level III Siaga. Status gunung api aktif tersebut terhitung berlaku mulai Senin (13/5/2024) hari ini.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, penurunan status ini didasari beberapa hal. Pertama, kegempaan vulkanis Gunung Ruang cenderung rendah dan lebih didominasi gempa tektonik.

Menurutnya, hal ini diperkirakan merupakan pengaruh dari Subduksi Sulawesi Utara dan Subduksi Ganda di Laut Maluku. Aktivitas vulkanis Gunung Ruang pada 15-17 April 2024 terjadi eskalasi pemunculan gempa vulkanis dalam (VTA) pascagempa tektonik 9 April 2024 dan 14 April 2024.

"Kedua gempa tektonik tersebut terasa dengan skala MMI dan diperkirakan berkaitan dengan aktivitas subduksi ganda di Laut Maluku," ujar Hendra, Senin (13/5/2024).

Dia mengatakan, kemunculan gempa vulkanis dalam biasanya berkaitan dengan migrasi magma dari kedalaman dalam ke permukaan. Pada 16 April pukul 10.00 WITA tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level I atau Normal ke Level II atau Waspada.

Eskalasi gempa masih berlangsung dan pada 16 April 2024 pukul 13.37 WITA teramati erupsi dengan intensitas lemah, warna asap putih tebal, sehingga tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level II ke Level III pada 16 April pukul 16.00 WITA.

Karena aktivitas seismik semakin tinggi dan ada potensi diikuti dengan erupsi, pada 17 April 2024 pukul 21.00 WITA tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III ke Level VI.

Erupsi eksplosif terjadi pada 16 April 2024 pukul 21.45 WITA dengan estimasi tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari puncak. Lalu, erupsi kembali terjadi pada 17 April 2024 pukul 01.08 WITA dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan mencapai 2.500 meter dan disertai suara gemuruh serta dentuman.

Hingga saat ini, kegempaan pada 13 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam 1 kali gempa embusan, 1 kali gempa tektonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo dominan 2 mm.

Menurutnya, potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar. Paparan abu vulkanis bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar dingin bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network