Data kerugian tersebut merupakan gabungan laporan kerusakan semua infrastruktur di Manado, mulai dari rumah penduduk, jalan, jembatan, drainase, tanggul sungai, talud sungai, sarana publik seperti gedung sekolah, Puskesmas, rumah ibadah hingga pasar tradisional.
Peristiwa tersebut menjadi sejarah kelam dan masih sangat membekas bagi warga Manado. Linimasa sosial media facebook hari ini dipenuhi postingan warganet yang mengenang peristiwa kelam tersebut.
"Memperingati Bencana Banjir Bandang Manado Sulawesi Utara 15 Januari 2014 Kita Berdoa Semoga Kota Manado Di Lindungi Allah SWT Dari Bencana Amin Ya Robbal Alamin," tulis akun Fahresa Podungge, Sabtu (15/1/2022).
"Hari ini....Teringat kembali peristiwa banjir bandang yang melanda kota Manado tahun 2014 yang lalu, hanya bisa berucap "Tuhan Yesus Kristus Baik," tulis akun Alfrido Lalinsa.
Rahma, salah seorang warga Kelurahan Tikala Ares kepada MNC Portal Indonesia mengaku tragedi banjir bandang itu tidak akan dilupakan dan masih membekas hingga sekarang ini.
"Karena seumur-umur, belum pernah alami tragedi seperti itu, yang tadinya rumah belum pernah kena banjir dan akhirnya banjir sampai empat meter, pasca banjir jadi pengemis karena makanan tidak ada, 10 hari lampu mati. Tapi semoga tidak akan terulang lagi tragedi yang memilukan itu," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait