Begitu juga berasal dari sisa katering transportasi internasional baik dari laut maupun udara yang masuk dari negara atau daerah yang sedang wabah ASF dimana kebanyakan tidak dibuang namun diolah kembali menjadi pakan ternak.
Sementara itu, Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sulut drh Hanna O Tioho serta Ketua Asosiasi Peternak Babi Sulut Gilbert Wantalangi mengatakan langkah efektif dalam mencegah terjadi ASF adalah melalui penerapan biosekuriti dan manajemen peternakan babi yang baik serta pengawasan yang ketat dan intensif.
“Tentunya kontribusi pemerintah dalam hal ini Karantina Pertanian dan dinas-dinas terkait," kata Gilbert Wantalangi.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, seluruh dinas di kabupaten maupun kota terus aktif melakukan sosialisasi ke peternak babi yang ada di Sulut.
"Kami juga menghimbau kepada peternak agar membatasi atau melarang masuk ke kandang tamu yang datang dari luar Sulut," kata Hanna.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait