Basri Lamasese seorang mantan pemburu yang kini menjadi pelindung satwa dI Batu Manangis, Sulawesi Utara. (Foto: Antara/HO-TNBNW)

GORONTALO, iNews.id - Dua mantan pemburu satwa dari Gorontalo dan Sulawesi Utara (Sulut) yakni Ardin Mokodompit dan Basri Lamasese berbagi kisah masa lalunya sebagai seorang pemburu. Kiah itu dibagikan dalam webinar Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni.

Webinar hasil kolaborasi Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo dan The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) itu juga menghadirkan Kepala SPTN Wilayah II Doloduo TNBNW Agung Triono Hermawan, serta Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indra Exploitasia.

Ardin mengungkapkan ia berburu sejak kecil dengan menggunakan ketapel untuk mengisi waktu, hingga mengikuti kompetisi berburu dengan senapan angin.

“Hasil buruan ini hanya untuk dikonsumsi. Dengan berburu ini saya mulai tahu nama lokal burung. Hingga akhirnya setelah dirangkul oleh TNBNW, saya mulai menyadari bahwa satwa ini terutama burung yang sering saya tembak harus dijaga dan bisa mendatangkan uang tanpa membunuhnya,” unkap Ardin, Minggu.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network