MANADO, iNews.id - Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Manado dan Kota Kotamobagu tercatat lebih rendah pada Januari 2022. Sebelumnya mencatat kenaikan tekanan inflasi yang signifikan pada Desember 2021 (Manado 0,95 persen mtm dan Kotamobagu 1,45 persen mtm).
Kota Manado mencatat inflasi sebesar 0,17 persen (mtm), sementara Kota Kotamobagu mencatatkan deflasi -0,66 persen (mtm). Bahkan, Kotamobagu tercatat sebagai kota dengan deflasi tertinggi secara Nasional.
Di samping iłu, inflasi tahunan Kotamobagu yang tercatat sebesar 1,60 persen (yoy) berada di bawah rentang target inflasi nasional 3±1persen (yoy).
Sementara inflasi Manado sebesar 2,23 persen (yoy), yang apabila mempertimbangkan bobot konsumsi kota Manado yang lebih besar, hal ini menandakan bahwa tingkat inflasi di Sulawesi Utara masih terkendali pada rentang target inflasi nasional.
Di Kota Manado, andil inflasi sebesar 0,09 persen (mtm) disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Hal ini menjadikan kelompok tersebut sebagai penyumbang ułama tekanan inflasi Januari 2022.
"Selain itu, kelompok transportasi juga memberikan kontribusi sebesar 0,08 persen (mtm) pada inflasi Manado," kata Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulut, Arbonas Hutabarat, Kamis (3/2/2022).
Ditinjau dari komoditasnya, pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas strategis bawang merah, tomat, dan perikanan menjadi pendorong naiknya tekanan inflasi Januari 2022.
Komoditas perikanan (ikan selar/tude, mujair, dan ikan deho) merupakan komoditas penyumbang ułama inflasi dengan total andil 0,13 persen (mtm). Disusul dengan komoditas bawang merah dengan andil 0,11 persen (mtm), serta tomat dengan andil 0,05 persen (mtm).
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait