MANADO, iNews.id - Olly Dondokambey dan Steven Kandouw dinilai duet pemimpin yang akan mampu membawa Sulawesi Utara pada masa keemasan. Integritas dan kapabilitas pasangan calon petahana ini sudah tak diragukan lagi.
"Saat ini tidak ada sosok pemimpin yang sekuat ini dari Sulawesi Utara di republik ini. Ini zaman keemasan Sulut. Kalau kita abaikan yang rugi Sulut sendiri," ujar Tatong Bara, politikus PAN yang kini menjabat wali kota Kotamubagi, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya, pembawaan Olly yang low profile namun sangat perhatian dengan keluhan masyarakat merupakan keuntungan bagi Sulut.
"Pak Olly itu pemimpin sederhana. Low profile namun responsif. Beliau ingin mendengar setiap keluhan. Meski hemat dalam bicara, panetrasi dan implementasinya sangat baik. Beliau tidak neko-neko. Tidak bicara banyak, tapi setiap diminta selalu ada," kata Tatong.
Dia menambahkan, apa yang dilakukan Olly bersama Steven dalam periode pertama memimpin sudah sangat jelas banyak kemajuan dicapai.
"Itu terlihat dari pembangunan Sulut, pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur. Kemajuan Sulut luar biasa. Hal itu kita rasakan dan lihat dari kacamata pemerintahan, sebagai politisi bahkan di kalangan akademisi," katanya.
Keunggulan Olly lanjut Tatong, yakni kedekatan dengan pemimpin elit di pusat. Terlebih lagi, PDIP merupakan partai pemenang dan penguasa di republik ini.
"Kedekatan Pak Olly dengan petinggi pusat ini harus diambil dan dimanfaatkan Sulut dalam pembangunan. Karena itu biarlah Pak Olly bersama Steven memimpin kedua kalinya," ucap Tatong.
Sebagai pemimpin di daerah, Tatong juga mengakui ketika ODSK memimpin di tingkat provinsi, akses daerah dibuka untuk pusat.
"Pak Olly sangat ingin mendengar dan mau menjembatani kami dengan para petinggi di tingkat kementerian dan lainnya," katanya.
Itulah sebabnya kata Tatong, dia terus menggelorakan hal ini di Kota Kotamobagu.
"Tidak ada masa sebaik ini untuk Sulut," ucapnya.
Ditanyai kans ODSK memenangkan Pilkada 9 Desember mendatang, Tatong tanpa ragu menyatakan sangat optimistisnya.
"Pada periode pertama saja rekam jejaknya belum seperti ini (menang), padahal waktu itu masih baru. Apalagi sekarang," ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait