Zirazyo mengaku, dia telah menerima berbagai kritik atas operasi plastik sepanjang hidupnya. Namun dia tetap berjuang untuk mematahkan stigma operasi plastik adalah hal yang negatif.
Saat Zirazyo duduk di kelas 3 SD, dia sudah biasa menempelkan atau merekatkan kelopak matanya untuk menciptakan efek blepharoplasty. Namun ketika ibunya mengatakan ada prosedur yang membuat efek permanen, Zirazyo langsung bertanya tentang hal itu.
Zirazyo akhirnya melakukan operasi plastik di kelas 5 SD dan dia sangat menyukai hasilnya. Namun, teman-teman sekolahnya mulai menindasnya karena hal tersebut.
Selain itu, Zirazyo juga mengatakan, bahwa selama berada di sekolah dasar dan menengah pertama, banyak orang yang membicarakan hal negatif di belakangnya. Beberapa orang bahkan menertawakannya karena operasi plastiknya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait