“Itu mengerikan, laut seolah-olah akan datang untuk menyeret kami. Kami menghabiskan malam tanpa tidur, yang bisa kami lakukan hanyalah berdoa,” kata seorang penduduk Distrik Bhola, Mizanur Rahman, kepada Reuters, Selasa (25/10/2022), setelah komunikasi dipulihkan di lingkungannya.
Sambungan listrik dan telepon sebagian besar terputus dan daerah pesisir Bangladesh pun menjadi gelap gulita. Sebagian besar korban tewas tertimpa pohon tumbang.
Tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh tenggara, tempat lebih dari 1 juta pengungsi etnik Rohingya dari negara tetangga Myanmar tinggal di tempat penampungan yang rawan bencana.
Para pejabat menyarankan kepada hampir 32.000 pengungsi Rohingya untuk tetap tinggal di dalam rumah. Mereka sebelumnya pindah dari kamp pengungsian ke pulau rawan banjir di Teluk Benggala.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait