MOSKOW, iNews.id – Sebanyak 2.000 tentara Ukraina dilaporkan telah dikepung pasukan Rusia di Desa Zolote dan Hirske di Wilayah Luhansk. Bahkan dari mereka ada yang sudah menyerahkan diri ke militer Moskow.
“Sekelompok pasukan Ukraina telah sepenuhnya diblokir di daerah pemukiman Hirske dan Zolote,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya pada Jumat (24/6/2022).
Menurut kementerian itu, para tentara yang dikepung tersebut terdiri atas sekitar 1800 personel militer Ukraina, 120 anggota organisasi Sektor Kanan nasionalis yang berhaluan neo-Nazi, serta 80 tentara bayaran asing.
“Hanya dalam 24 jam terakhir, 41 prajurit di daerah ini menyerah dan menyerahkan diri secara sukarela,” kata Kemhan Rusia.
Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya juga menyatakan, selama berlangsungnya operasi tersebut hanya infrastruktur militer Ukraina yang akan menjadi sasaran.
Negara-negara Barat pun menanggapi agresi militer Rusia itu dengan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Moskow, termasuk embargo terhadap produk energi Rusia. Di sisi lain, AS dan para sekutunya juga gencar mengirimkan peralatan militer ke Ukraina untuk membantu Kiev melawan Moskow.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait