Salah satu rumah di wilayah pedesaan Wakayama, Jepang, yang kosong. (Foto: Istimewa)

Syaratnya, warga Jepang yang berusia di bawah 40 tahun, memiliki pasangan atau satu anak di bawah 18 tahun. Akiya yang ditempati pun diizinkan untuk dimanfaatkan sebagai tempat usaha, seperti warung makan, toko kelontong, atau bengkel. 

Calon pemilik Akiya hanya perlu menyiapkan biaya untuk mengurus pajak dan administrasi, serta kemungkinan biaya tambahan untuk renovasi rumah yang tidak tercover subsidi pemerintah. 

Syarat tersebut berlaku bagi warga negara Jepang atau yang telah memiliki visa permanent resident dan berkomitmen untuk menjadi penghuni tetap Akiya di pedesaan. 

Penawaran rumah murah bahkan gratis di perdesaan tersebut, sejalan dengan program Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, yang berjanji menjadikan revitalisasi perdesaan sebagai landasan platformnya ketika ia menjabat pada September 2020.

Dia telah berjanji untuk merangsang ekonomi perdesaan dan memfokuskan kembali upaya pemerintah di luar wilayah metropolitan Tokyo.

“Melalui reformasi pariwisata dan pertanian, kami akan menciptakan arus orang ke daerah perdesaan, meningkatkan pendapatan lokal, merevitalisasi daerah perdesaan, dan meningkatkan ekonomi Jepang,” kata Suga dalam pidatonya di parlemen Jepang pada Oktober 2020, seperti dikutip Insider.


Editor : Cahya Sumirat

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network