MANADO, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat pada September 2020, jumlah penduduk miskin di Sulut mencapai 195.850 orang (7,78 persen). Jumlah ini naik 3.480 orang dari kondisi Maret 2020 sebesar 192.370 orang atau 7,62 persen.
Plt Kepala BPS Provinsi Sulut Norma Olga Frida Regar menjelaskan bila dibandingkan kondisi Maret 2020, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan di daerah perdesaan sama-sama mengalami kenaikan.
"Di daerah perkotaan naik 0,09 persen poin menjadi 5,31 persen. Sedangkan daerah perdesaan naik 0,39 persen poin menjadi 10,64 persen," kata Norma, Rabu (17/2/2021).
Selama periode Maret 2020 - September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 2.860 orang, dari 68.800 orang naik menjadi 71.660 orang.
Sementara di daerah perdesaan naik 0,62 ribu orang, dari 123.570 orang naik menjadi 124.190 orang.
Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas non makanan.
"Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2020 adalah sebesar 77,02 persen. Kondisi ini tidak jauh berubah dibandingkan kondisi Maret 2020 yaitu sebesar 76,95 persen," tutur Norma
Jenis komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan yakni beras, rokok kretek filter, tongkol/tuna/cakalang. Sementara komoditas non makanan yang memiliki pengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan.
Selama periode Maret 2020-September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan.
"Secara umum, pada periode 2014-2020, angka kemiskinan di Sulut cenderung berfluktuasi namun menunjukkan tren yang menurun sejak tahun 2016," ujar Norma.
Selama periode Maret 2014 - September 2020, persentase penduduk miskin Sulut selalu berada di bawah angka kemiskinan nasional, yaitu di kisaran 7,51 - 8,98 persen.
Persentase penduduk miskin tertinggi terjadi pada September 2015, sedangkan persentase terendah terjadi pada September 2019, yakni sebesar 7,51 persen.
Persentase penduduk miskin Sulut dan nasional pada periode 2014-2020 memiliki pola yang hampir sama.
"Perbedaan terjadi pada September 2015 dan Maret 2019, dimana persentase penduduk miskin Sulut mengalami kenaikan sementara angka nasional menunjukkan penurunan," ucapnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait