Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat.(Foto: MPI/Subhan Sabu)

Penurunan pasokan di tengah tren kenaikan permintaan masyarakat menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru diperkirakan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga cabai rawit di Manado. 

Penurunan pasokan termasuk dari luar Sulut seperti dari Gorontalo dan Sulawesi tengah diperkirakan terjadi seiring dengan kenaikan harga cabai rawit di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia Timur yang relatif lebih tinggi dibandingkan Manado. 

Selain komoditas cabai rawit, inflasi kelompok ini juga dipengaruhi oleh berlanjutnya tren kenaikan harga minyak goreng sejalan dengan tren penurunan produksi domestik dan kenaikan harga internasional minyak kelapa sawit. 

Sementara itu, komoditas perikanan relatif memberikan tekanan inflasi yang terbatas meski anomali cuaca relatif masih berlanjut hingga Desember 2021. Deflasi yang terjadi pada ikan selar/tude menjadi faktor utama yang menahan kenaikan inflasi di Kota Manado. 

"Adapun di luar kelompok makanan, minuman dan tembakau, kenaikan tekanan inflasi Manado didorong oleh kelompok transportasi yang memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,11 persen (mtm). Kenaikan IHK kelompok transportasi disebabkan oleh meningkatnya tarif angkutan udara baik pada maskapai full service maupun low cost carrier," tutur Arbonas.

Arbonas mengatakan meningkatnya mobilitas udara masyarakat Sulut menjelang dan selama perayaan Natal dan Tahun Baru di tengah risiko pandemi Covid-19 yang masih terjaga pada level rendah menjadi penyebab kenaikan permintaan angkutan udara.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network