Pakaya melanjutkan, pria yang bekerja sebagai petani dan tinggal di Desa Milangodaa Barat Kecamatan Tomini Kabupaten Bolsel itu juga mengakui bahwa dirinya hanya mengecap pendidikan formal sampai jenjang kelas empat SD.
Anak laki-laki yang semula viral sebagi jelmaan Nabi Isa mempunyai kebiasaan menonton kisah-kisah para nabi dan terinspirasi serta mengimajinasikan dirinya sebagai Nabi Isa.
"Karena takjub terhadap mukjizat Nabi Isa yang bisa menyembuhkan orang dari penyakit dengan cukup memegang bagian yang sakit dari penderita dan sembuh seketika," katanya.
Pria itu mengaku bahwa yang disampaikan selama ini adalah faktor ketidaktahuannya terhadap ajaran Agama Islam. Kemenag dan MUI akan melakukan pendampingan pembinaan terhadap yang bersangkutan
"Saudara Partin Botutihe bersedia dibina dan mau mengikuti tata cara saran pengobatan tidak melanggar ajaran agama dan peraturan perundangan yang berlaku," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait