"Pengembangan 'rest area' (area istirahat) ini pasti akan diperhitungkan secara matang rencana bisnisnya. Apabila kebutuhannya tinggi, pasti akan ada peningkatan," ujarnya.
Sejauh ini, kata Florysco, progres fisik pembangunan area istirahat di tol dengan panjang bentangan 38,9 kilometer tersebut telah mencapai sekitar 70 persen.
"Untuk area komersialnya akan ada tenant atau penyewa yang juga disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak membebani biaya operasi," ujarnya.
Pembangunan tol terpanjang di Sulawesi tersebut selain menjadi infrastruktur pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Hubport Bitung juga diharapkan menjadi penyokong KEK Pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait