SITARO, iNews.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan warga mewaspadai potensi terjadinya awan panas guguran Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut). Erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi.
"Hasil evaluasi aktivitas vulkanik Gunung Karangetang hingga Sabtu (25/3/2923), akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava atau awan panas guguran ke bagian hilir," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam rilis yang dibagikan dalam grup percakapan Info Gunung Karangetang, Minggu (26/3/2023).
Hal ini perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal di sekitarnya serta masyarakat yang akan melintasi lembah atau sungai tersebut, selain itu juga perlu diwaspadai terjadinya lahar di waktu hujan di puncak.
Dia mengatakan hasil evaluasi, erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi, lava keluar dari bagian barat daya kawah utama mengarah ke Kali Batang sejauh sekitar 1.800 meter, Kali Timbelang dan Kali Beha Barat sejauh 1.750 meter dari pusat kegiatan dan ke arah tenggara ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang sejauh sekitar 2.000 meter dari pusat kegiatan.
"Awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah tenggara," ujarnya.
Berdasarkan seismisitas, rekaman kegempaan masih didominasi oleh gempa guguran serta tremor menerus dengan amplitudo 0,5-23 milimeter, dominan dua milimeter.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait