Kendala yang dihadapi para juru mudi taksi laut adalah stok BBM yang kurang sehingga terpaksa harus membeli ke pengecer.
"Jika harus ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) jaraknya sangat jauh mencapai 15 kilo meter. Kami pun pasti tidak memiliki kemampuan membeli dengan jumlah banyak. Apalagi jika tidak memiliki surat rekomendasi," katanya.
Sehingga selaku penyedia jasa transportasi publik, Kaeman berharap pihak Pertamina dapat memasok keperluan BBM dengan kuota yang cukup.
Apalagi BBM di wilayah Pelabuhan Kwandang, juga disalurkan untuk keperluan nelayan tangkap, baik perahu mesin tempel, maupun mesin berkekuatan gross ton (GT).
"Kuota BBM mohon ditambah pak, agar kami tidak membeli ke pengecer. Saat ini pertalite harganya Rp12 ribu per liter," katanya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait